Di suatu pagi aku terbangun dari tidur panjang ku namun
ketika aku terbangun aku berada di tempat yang antah berantah dan aku mengenakan
gaun berwarna putih yang sangat panjang bagaikan gaun pengantin,aku berada di tempat yang tidak ku kenal, aku berada di
tempat yang gelap, banyak tumbuh pohon-pohon yang menjulang tinggi, terdapat
banyak simpang yang aku tidak tau kemana muara dan ujungnya, suasana hati ku
tiba-tiba menjadi sangat kelabu seperti suasana yang aku liat sekarang . aku
hanya bisa berjalan dan berlari kecil mencoba mencari jalan keluar dari tempat
ini namun sering kali aku terjatuh, tidak ada siapapun yang menolong ku karna
di sini di tempat ini aku seorang diri namun aku terus berusaha keluar dari
tempat ini aku mencoba segala simpangan yang ada di depan ku namun salalu
bermuara di tempat ini lagi. Aku
berfikir untuk mencoba berlari lebih kencang agar aku bisa cepat keluar dari
tempat ini namun aku terjatuh dan terjatuh lagi. Hingga aku sudah menyerah
berkali kali dan aku sudah berusaha berkali kali. Hingga aku mencoba berteriak
sekeras mungkin, aku sadar bahwa
teriakan ku tak terdengar oleh siapa pun karna tidak ada orang di sini. Sejenak
aku menyandarkan raga ku di bawah pohon yang menjulang tinggi kelangit aku
memejamkan mata. aku berharap ketika aku membuka mata ada seseorang di
sampingku menemaniku atau membawa aku keluar dari tempat yang sunyi, sepi dan
gelap ini. Namun ketika aku membuka mata yang ku dapat hanya kekecewaan, tidak
ada siapapun yang berdiri di depan ku mengulurkan tanganya untukku dan
tersenyum kepada ku dan tidak ada yang berada di sampingku yang ada hanya suara
angin yang seakan menertawakan harapan ku dan dinginya udara yang lambat laun
akan membekukan hati ku. Aku menangis dan berhapap seseorang datang untuk
mengahus air mata ku tapi yang ada hanya daun kering yang berjatuhan seakan membiarkan aku sendiri
disini. Aku berbisik lirih “ berbagai cara aku jalani namun yang ku dapat hanya
muara yang sama”. Aku berbaring manatap langit dengan gaun yang tadinya putih
bersih sudah menjadi putih kecoklatan aku berdoa ya Tuhan di mana tangan tangan
mu yang aku percaya bisa menolongku! Ya Tuhan mana kasih sayang mu yang aku
percaya bisa menolongku dari kesendirian ini. Ya Tuhan haruskan aku kecewa
dengan mu? Ya Tuhan haruskah ku genggam tangan lain selain tangan – tangan mu?
Ya Tuhan aku hanya wanita yang lemah aku bukan seorang nabi yang mampu kau uji
dengan tempat ini! Ya Tuhan haruskah aku mengambil simpangan yang kau larang?
Ya Tuhan dimana kau?
Seketika di ujung sana di tempat yang jauh dari aku
merebahkan ragaku. Ku liahat ada bayangan seseorang aku mencoba berlari dan
mengejarnya ku rahap dia jawaban dari doa ku ku harap dia bisa membawa aku
keluar dari tempat ini aku harap dia adalah tangan Tuhan yang tuhan kirimkan
untuk ku. Namun ketika aku mencoba menghampirinya bayangan seseorang itu semakin
jauh semakin aku berlari mengejarnya bayangan itu semakin jauh semakin jauh dan
semakin jauh. Aku terus mengejarnya namun aku terjatuh dan tak terasa aku
berdarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar