Tanpa maksut
untuk menggurui atau menyidir siapa pun dan bukan bermaksut juga sok menjadi
manusia paling benar , karna sesungguhnya kita manusia tempatnya salah dan
lupa. Ini hanya tuangan dari apa yang ada di benak saya saat ini dan sebagai
penambah pemahaman kita.
Manusia merupakan
makhluk paling sempurna yang di ciptakan
Allah karena manusia dibekali oleh akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk
lainya. Dan dunia merupakan tempat yang diciptakan Allah untuk manusia dan
sebagai ladang amal untuk bekal di akhirat. Namun tak sedikit pula yang terlena dalam
persaingan dunia yang menginginkan kemenangan dari berbagai perkara di dunia
yang belum tentu argumenya itu benar, selalu menzolimi orang lain, memfitnah
orang lain, dan selalu menganggap dirinya lah yang paling benar. Dalam tulisan
saya kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan dan membahas tentang
sesuatu yang berhubungan yaitu fitnah dan mengumbar keburukan orang lain . Ada pepatah
yang berbunyi mengalah bukan berati kalah dan menang bukan berati benar. Pertama
saya akan membahas tentang fitnah :
A'udzu billahi
mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang
yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka
periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat: 6)
Kata-kata ini
sebuah kebenaran, sebuah perintah untuk semua orang untuk digunakan, untuk
mencek setiap berita buruk yang datang. Jika terjadi kebingungan dalam
masyarakat karena berita buruk yang kalian dengar, dari orang yang korup, maka
jangan membuat fitnah dan menyebarkan fitnah itu. Wahai manusia jika seseorang
yang buruk (korup) datang kepadamu dengan berita yang buruk dan palsu yang dia
bawa dan menuduh seseorang terhadap sesuatu yang tidak mereka lakukan, maka
periksalah berita itu terlebih dahulu, karena dengan begitu maka kalian tidak
akan terjatuh ke dalam dosa besar (fitnah), yaitu dosa fitnah karena kalian
percaya terhadap berita buruk yang kalian dengar dari orang yang buruk itu dan
turut menyebarkannya.
wa laa tajassasu
wa laa yaghtab ba`dakum ba`da ayyuhibu ahadakum an yaakulu laham akhihi maytan.
Janganlah
memata-matai saudaramu, dan janganlah kalian menjelek-jelekkan satu sama lain.
Apakah kamu ingin memakan daging mentah, bangkai saudaramu yang sudah mati? Dan
Allah tidak suka dengan hal itu. Laa yaghtab ba`dakum ba`da. Jangan
menjelek-jelekkan satu sama lain, jangan bicara buruk tentang satu sama lain,
karena dengan itu Allah akan menempatkan kalian di bawah hukumanNya dan
mengambil seluruh hasanat (kebaikanmu) dan memberikan kebaikan amal ibadahmu
kepada orang yang kalian dzalimi, dan mengambil keburukan dosa-dosa orang yang
kalian dzalimi dan diberikan kepadamu.
Al-Mumtahana
(60) : 5
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.
Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”.
Al-Qalam
(68) : 11
هَمَّازٍ مَّشَّاء بِنَمِيمٍ
yang
banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
surat Al-Hujuraat ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka
(yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan
pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim”.
“Barangsiapa
mengintai-intai keburukan saudaranya semuslim, maka Allah akan mengintai-intai
keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah, maka Allah akan
mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam
(tengah-tengah) rumahnya”. (H.R.
Ahmad)
Dari Abu Hurairah
r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Takutlah kamu terhadap prasangka. Sebab sesungguhnya prasangka adalah
sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kamu mencari-cari dan meneliti kesalahan
orang lain, janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan
janganlah kamu saling belakang membelakangi . Jadilah kamu hamba-hamba Allah
yang bersaudara sebagaimana Allah telah memerintahkan kepadamu. Orang muslim
adalah saudara muslim yang lain, tidak saling menzhalimi, tidak saling
merendahkan dan tidak saling menghina. Takwa adalah di sini, takwa adalah di
sini”, sambil
Rasulullah menunjuk ke a rah dada. Kemudian melanjutkan sabdanya : “Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan menghina saudaranya
sesama muslim. Setiap muslim adalah haram atas muslim yang lain akan darah,
kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan
rupamu, tetapi Allah melihat kepada hatimu”. (H.R. Muslim)
Ada pepatah
yang berbunyi “ BAHWA ORANG – ORANG BESAR SENANG BERBICARA TENTANG IDE – IDE,
SEMENTARA ORANG BIASA – BIASA SUKA BERBICARA TENTANG DIRI MEREKA SENDIRI DAN
ORANG – ORANG KECIL SUKA MEMBICARAKAN ORANG LAIN “.
Alangkah lebih
indahnya kita sesama muslimah saling menjaga perasaaan menghormati perbedaan
dan saling menutup aib sesame muslimah. Tentu hati akan menjadi tentram tidak
ada kesalah pahaman, tidak ada perselisihan.
Mari kita
sesama wanita muslimah saling menjaga lisan dan hati. Orang yang merendah bukan
berati rendah diri dan tak berani. Dan ingat orang yang dizolimi doanya cepat
dikabulan oleh ALLAH.
http://fazzaro.wordpress.com/2011/06/01/dalil-al-quran-dan-hadits-tentang-fitnah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar