Cari Blog Ini

Senin, 30 Juni 2014

Aib ku, Aib kita ! Mengapa harus diumbarkan????

Tanpa maksut untuk menggurui atau menyidir siapa pun dan bukan bermaksut juga sok menjadi manusia paling benar , karna sesungguhnya kita manusia tempatnya salah dan lupa. Ini hanya tuangan dari apa yang ada di benak saya saat ini dan sebagai penambah pemahaman kita.


Manusia merupakan makhluk  paling sempurna yang di ciptakan Allah karena manusia dibekali oleh akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lainya. Dan dunia merupakan tempat yang diciptakan Allah untuk manusia dan sebagai ladang amal untuk bekal di akhirat.  Namun tak sedikit pula yang terlena dalam persaingan dunia yang menginginkan kemenangan dari berbagai perkara di dunia yang belum tentu argumenya itu benar, selalu menzolimi orang lain, memfitnah orang lain, dan selalu menganggap dirinya lah yang paling benar. Dalam tulisan saya kali ini saya akan sedikit berbagi pengetahuan dan membahas tentang sesuatu yang berhubungan yaitu fitnah dan mengumbar keburukan orang lain . Ada pepatah yang berbunyi mengalah bukan berati kalah dan menang bukan berati benar. Pertama saya akan membahas tentang fitnah :

A'udzu billahi mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat: 6)

Kata-kata ini sebuah kebenaran, sebuah perintah untuk semua orang untuk digunakan, untuk mencek setiap berita buruk yang datang. Jika terjadi kebingungan dalam masyarakat karena berita buruk yang kalian dengar, dari orang yang korup, maka jangan membuat fitnah dan menyebarkan fitnah itu. Wahai manusia jika seseorang yang buruk (korup) datang kepadamu dengan berita yang buruk dan palsu yang dia bawa dan menuduh seseorang terhadap sesuatu yang tidak mereka lakukan, maka periksalah berita itu terlebih dahulu, karena dengan begitu maka kalian tidak akan terjatuh ke dalam dosa besar (fitnah), yaitu dosa fitnah karena kalian percaya terhadap berita buruk yang kalian dengar dari orang yang buruk itu dan turut menyebarkannya.

wa laa tajassasu wa laa yaghtab ba`dakum ba`da ayyuhibu ahadakum an yaakulu laham akhihi maytan.

Janganlah memata-matai saudaramu, dan janganlah kalian menjelek-jelekkan satu sama lain. Apakah kamu ingin memakan daging mentah, bangkai saudaramu yang sudah mati? Dan Allah tidak suka dengan hal itu. Laa yaghtab ba`dakum ba`da. Jangan menjelek-jelekkan satu sama lain, jangan bicara buruk tentang satu sama lain, karena dengan itu Allah akan menempatkan kalian di bawah hukumanNya dan mengambil seluruh hasanat (kebaikanmu) dan memberikan kebaikan amal ibadahmu kepada orang yang kalian dzalimi, dan mengambil keburukan dosa-dosa orang yang kalian dzalimi dan diberikan kepadamu.

Al-Mumtahana (60) : 5
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Al-Qalam (68) : 11
هَمَّازٍ مَّشَّاء بِنَمِيمٍ
yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
surat Al-Hujuraat ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. 


“Barangsiapa mengintai-intai keburukan saudaranya semuslim, maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah, maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya”. (H.R. Ahmad)
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda : “Takutlah kamu terhadap prasangka. Sebab sesungguhnya prasangka adalah sedusta-dusta pembicaraan. Janganlah kamu mencari-cari dan meneliti kesalahan orang lain, janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling belakang membelakangi . Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana Allah telah memerintahkan kepadamu. Orang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak saling menzhalimi, tidak saling merendahkan dan tidak saling menghina. Takwa adalah di sini, takwa adalah di sini”, sambil Rasulullah menunjuk ke a rah dada. Kemudian melanjutkan sabdanya : “Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim adalah haram atas muslim yang lain akan darah, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuhmu dan rupamu, tetapi Allah melihat kepada hatimu”. (H.R. Muslim)

  


Ada pepatah yang berbunyi “ BAHWA ORANG – ORANG BESAR SENANG BERBICARA TENTANG IDE – IDE, SEMENTARA ORANG BIASA – BIASA SUKA BERBICARA TENTANG DIRI MEREKA SENDIRI DAN ORANG – ORANG KECIL SUKA MEMBICARAKAN ORANG LAIN “.

Alangkah lebih indahnya kita sesama muslimah saling menjaga perasaaan menghormati perbedaan dan saling menutup aib sesame muslimah. Tentu hati akan menjadi tentram tidak ada kesalah pahaman, tidak ada perselisihan.
Mari kita sesama wanita muslimah saling menjaga lisan dan hati. Orang yang merendah bukan berati rendah diri dan tak berani. Dan ingat orang yang dizolimi doanya cepat dikabulan oleh ALLAH.


http://fazzaro.wordpress.com/2011/06/01/dalil-al-quran-dan-hadits-tentang-fitnah/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar