Cari Blog Ini

Selasa, 08 Maret 2011

tugas pengangguran


Nama   : Rika agustina
Kelas   : 1eb2
Npm    : 25210942

Pendahuluan
            Pengangguran merupakan masalah semua Negara yang sulit di atasi dan menjadi momok yang menakutkan. Karena bila seseorang itutidak bekerja atau menganggur dan tidak mempunyai uang maka banyak dari mereka akan terpaksa melakukan kejahatan yang merugikan banyak orang, mereka lakukan itu kareana terdesak oleh kebutuhan hidup yang sangat mahal.
            Seharusnya pemerintah lebih meperhatikanmasalah ini, dan sekarang pemerintah pun sudah membangun banyak lapangan pekerjaan namun lagi-lagi kebijakan yang mereka buat hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu, ontoh kasus banyak yang melakukan KKN, dan tenaga kerja yang di pabrik ebih banyak dilakukan oleh mesin di bandingkan tenaga kerja manusia.
            Namun kita juaga jangan menyalahkan pemerintah begitu saja karna diri kita juga harus mempunyai soft skill dan pengetahuan yang lebih luas lagi sehingga kinerja kerja kita manusia tidak kalah dengan mesin yang canggih sekali pun.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Masalah-masalah pengangguran
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologi yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan pulitik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

 peringkat negara berdasar tingkat pengangguran
Ranking
berdasarkan
entitas
Entitas
Tingkat
pengangguran
(%)
Sumber / tanggal dari
informasi
1
0.00
perkiraan 1996.
2
0.00
2005
3
0.00

4
0.90
Maret 2006 est.
5
1.20
perkiraan 2006 .
6
1.30
perkiraan 2006 .
7
1.30
September 2002
8
1.50
perkiraan Desember 2006
9
1.60
2005
10
1.70
1999
11
1.90
perkiraan 2006 .
12
2.00
perkiraan 2001 .
13
2.00
perkiraan 1992.
14
2.00
perkiraan 2006.
15
2.00
2004
16
2.10
perkiraan 2004.
17
2.10
perkiraan 2006.
18
2.10
2006
19
2.20
perkiraan 2006.
20
2.20
perkiraan 2004.
21
2.40
2001
22
2.40
perkiraan 2005.
23
2.50
perkiraan 2006.
24
2.50
2004
25
2.50
perkiraan 2000.
26
2.70
perkiraan 2006.
27
2.70
2006
28
2.90
perkiraan 2006.
29
3.00
2006
30
3.20
perkiraan 2005.
31
3.20
perkiraan 2006.
32
3.20
perkiraan 2006.
33
3.30
perkiraan Desember 2006 .
34
3.30
2005
35
3.30
perkiraan 2006.
36
3.50
perkiraan 2006.
37
3.50
perkiraan 2006.
38
3.60
1997
39
3.70
perkiraan 2006.
40
3.80
perkiraan 2006.
41
3.80
perkiraan 2006.
42
3.80
perkiraan 2006.
43
3.80
2004
44
3.90
2001
45
3.90
perkiraan 2006.
46
4.00
2006
47
4.10
perkiraan 2006.
48
4.10
2005
49
4.10
perkiraan 2006.
50
4.20
2005
51
4.20
perkiraan 2005.
52
4.30
perkiraan 2006.
53
4.40
2004
54
4.50
2006
55
4.50
1997
56
4.80
perkiraan 2006.
57
4.90
perkiraan 2006.
58
4.90
perkiraan 2006.
59
4.90
perkiraan 2006.
60
5.30
perkiraan 2006.
61
5.50

62
5.50
perkiraan 2006.
63
5.60

64
5.60
perkiraan 2006.
65
5.80
perkiraan 2006.
66
6.00
perkiraan 2006.
67
6.00
perkiraan 1998.
68
6.10
perkiraan 2006.
69
6.20
2004
70
6.40
perkiraan 2006.
71
6.50
perkiraan Desember 2006.
72
6.50
perkiraan 2006.
73
6.60
perkiraan 2006.
74
6.60
perkiraan 2006.
75
6.80
perkiraan 2006.
76
6.80
perkiraan 2005.
77
6.90
perkiraan 2005 .
78
7.00
perkiraan 2006.
79
7.00
perkiraan 2006.
80
7.10
perkiraan 2006.
81
7.20
perkiraan 2006.
82
7.30
perkiraan 2005.
83
7.40
perkiraan November 2006.
84
7.40
perkiraan 2006.
85
7.40
perkiraan 2006 .
86
7.60
perkiraan 2006.
87
7.60
perkiraan 2006
88
7.60
perkiraan January 2007.
89
7.60
1999
90
7.70
perkiraan 2006 .
91
7.80
perkiraan 2006 .
92
7.80
perkiraan 2006 .
93
7.80
2006
94
7.90
perkiraan 2006.
95
8.00
2002
96
8.00
perkiraan 2001 .
97
8.10
perkiraan 2006.
98
8.10
perkiraan Oktober 2006.
99
8.40
perkiraan 2006 .
8.50
perkiraan 2006 .
100
8.70
perkiraan Desember 2006 .
101
8.80
perkiraan 2006.
102
8.90
perkiraan October 2006 .
103
9.20
perkiraan 2006 .
104
9.30
perkiraan 2005 .
105
9.40
2006
106
9.40
perkiraan 2005.
107
9.40
perkiraan 2006 .
108
9.50
2004
109
9.60
perkiraan 2006 .
110
9.60
perkiraan 2006 .
111
9.60
perkiraan 2006 .
112
10.00
perkiraan 1997.
113
10.20
perkiraan kuarter ke 3, 2006 .
114
10.20
perkiraan 2006.
115
10.20
perkiraan 2006.
116
10.20
perkiraan 2006.
117
10.20
perkiraan 2005 .
118
10.30
perkiraan 2006.
119
10.30
1999
120
10.60
perkiraan 2006.
121
10.70
perkiraan 2003 .
122
10.80
perkiraan 2006.
123
11.00
perkiraan 2001 .
124
11.10
perkiraan 2006.
125
11.30
perkiraan 2006 .
126
11.40
perkiraan 2002 .
127
11.70
2005
128
12.00
2001
129
12.00
perkiraan 2004.
130
12.00
2002
131
12.50
2000
132
12.50
perkiraan 2005 .
133
12.50
perkiraan 2006 .
134
12.60
perkiraan 2004.
135
13.00
1998
136
13.00
perkiraan 2004 .
137
13.00
perkiraan Tahun anggaran 03/04 .
138
13.10
2005
139
13.80
perkiraan September 2006 .
140
13.90
perkiraan 2006 .
141
14.00
perkiraan 1998.
142
14.60
perkiraan 2001.
143
14.90
perkiraan November 2006.
144
15.00
perkiraan 2005 .
145
15.00
perkiraan 2004 .
146
15.00
perkiraan 2007 .
147
15.00
perkiraan 2001.
148
15.20
2003
149
15.40
perkiraan 2006 .
150
15.70
perkiraan 2006.
151
16.00
perkiraan 2006.
152
17.00
perkiraan 2002.
153
17.10
2004
154
17.20
perkiraan 2006 .
155
18.00
perkiraan 2004.
156
18.70
perkiraan 2002 .
157
20.00
perkiraan 1996 .
158
20.00
perkiraan 1997.
159
20.00
perkiraan 2006.
160
20.00
perkiraan 2003.
161
20.00
perkiraan 2004.
162
20.30
2005
163
20.30
2005
164
21.00
perkiraan 2000.
165
21.00
perkiraan 1997.
166
21.00
perkiraan 1997.
167
22.00
perkiraan 2000.
168
23.00
perkiraan 2000
169
23.80
2004
170
25.00
perkiraan 2005 .
171
25.40
2005
172
25.50
perkiraan 2006.
173
27.70
2005
174
27.90
perkiraan 2006.
175
29.80
2005
176
30.00
perkiraan 2001.
177
30.00
perkiraan 1998 .
178
30.00
perkiraan 2004 .
30.00
perkiraan 2006.
179
30.90
perkiraan 2000.
180
31.60
perkiraan 2005 .
181
35.00
perkiraan 2003.
182
36.00
perkiraan September 2006 .
183
40.00
perkiraan 2005 .
184
40.00
perkiraan 2006.
185
40.00
perkiraan 2001.
186
42.00
perkiraan 2004 .
187
45.00
2002
188
45.50
perkiraan 31 Desember 2004 .
189
48.00
perkiraan 2001 .
190
50.00
perkiraan 2004 .
191
50.00
perkiraan 2000.
192
50.00
perkiraan 2001
193
60.00
perkiraan 2000
194
60.00
perkiraan 2004
195
80.00
perkiraan 2005
196
85.00
perkiraan 2003
197
90.00
perkiraan 2004




PENUTUP
          Permasalahan pengangguran adalah masalah kongkrit setiap Negara. Cara mengatasinya kita harus meningkatkan soft skill yang lebih berguna di bidangnya agar bias bersaing dengan Negara lain dan mesin canggih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar